Akibat Banyak Gubuk Liar Sanghyang Sirah Ditutup » UJUNGKULON

Akibat Banyak Gubuk Liar Sanghyang Sirah Ditutup

Akibat banyaknya gubuk liar para pengembara, pihak Balai Taman Nasional Ujung Kulon akan segera menutup kawasan Sanghyang Sirah. Tindakan t...

Akibat banyaknya gubuk liar para pengembara, pihak Balai Taman Nasional Ujung Kulon akan segera menutup kawasan Sanghyang Sirah. Tindakan tersebut diambil karena terdapat indikasi kuat adanya aksi perburuan badak dengan berpura-pura sebagai peziarah tempat kramat tersebut.

Dikutip dari detik.com, Kepala Balai TNUK Ardi Andono menjelaskan penutup itu didasari untuk mencegah terjadinya perburuan liar terhadap satwa yang dilindungi yaitu badak Jawa.

Kamuflase Pemburu Badak 

Saat ini ada indikasi yang mengarah pada perburuan satwa endemik tersebut. Ardi mengungkapkan para pemburu ada yang berkamuflase menjadi peziarah. Kelompok pemburu badak ialah kelompok yang memburu badak dengan alat jerat.

"Problem kita ada jerat di kawasan kita, kelompok Lampung (Sumatera) artinya dia masuk melalui jalur ziarah," katanya kepada detikcom, Jumat (8/12/2023).

Ardi menyakini ada beberapa kelompok yang bermukim di Sanghyang Sirah terindikasi melakukan perburuan. Hal itu diyakini atas temuan dua jerat besar yang diduga untuk menjerat badak.

"Jadi saya nggak yakin para pengembara itu tujuan mengheningkan diri di Sanghyang Sirah, dia ada tujuan tertentu," ungkapnya.

Pemulihan Ekosistem

Ardi melanjutkan penutupan kawasan yang sering digunakan para peziarah itu, juga dilakukan untuk memulihkan ekosistem di dalam kawasan. Sebab menurutnya, dengan adanya aktivitas manusia bisa menggangu satwa liar yang berada di dalam TNUK.

pembongkaran gubuk liar peziarah

"Tujuan untuk pemulihan ekosistem, mengembalikan area tersebut menjadi tidak terganggu oleh manusia dalam beberapa bulan, sehingga satwa kembali ke habitat Sanghyang Sirah kemudian ke Bidur," katanya.

Ardi mengatakan sebelumnya Balai TNUK melakukan sidak ke wilayah paling barat Pulau Jawa itu. Ia meminta para pemukim yang berada di sana untuk pulang ke daerah masing-masing. 

Dalam sidak itu, pihak balai juga merobohkan gubuk-gubuk liar yang dibuat oleh para peziarah. 

"Tidak boleh lagi mendirikan gubuk-gubuk termasuk tidak boleh lagi adanya pengembara, pengembara ini orang-orang yang tinggal berbulan-bulan, kita semua suruh pulang," katanya. 

"Kemarin gubuk itu sudah kita bongkar kurang lebih 8 gubuk yang sudah kita bongkar. Jadi sekarang jangan sampai ada lagi sesuatu yang menyebabkan kawasan TNUK menjadi kumuh," tambahnya.