Penutupan Jalur Wisata di Taman Nasional Ujung Kulon » UJUNGKULON

Penutupan Jalur Wisata di Taman Nasional Ujung Kulon

Penutupan Jalur Wisata di Taman Nasional Ujung Kulon telah diberlakukan sejak 1 November 2023 yang baru lalu. Hal itu dilakukan dengan tuju...

Penutupan Jalur Wisata di Taman Nasional Ujung Kulon telah diberlakukan sejak 1 November 2023 yang baru lalu. Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk meminimalisir gangguan kehadiran manusia terhadap kehidupan badak Jawa yang belakangan konon ada 15 individu yang hilang dari pantauan camera trap.

badak jawa berkubang

Kendati demikian masih ada lokasi-lokasi di kawasan Balai Taman Nasional Ujung Kulon yang masih bisa dikunjungi oleh wisatawan. Sebagaimana diketahui, kawasan TNUK dibagi menjadi 3 (tiga) bagian. 

  • Pertama: pulau-pulau yang berada di sekitar semenanjung, 
  • Kedua: kawasan semenanjung dan 
  • Ketiga: wilayah pegunungan / perbukitan 

 Kepala Balai TNUK Ardi Andono mengatakan bahwa penutupan jalur wisata Semenanjung Ujung Kulon berkenaan dengan peningkatan pengamanan kawasan TNUK dan upaya perlindungan habitat badak jawa. 

"Jadi dapat kami jelaskan bahwa kami mulai menerapkan program fully protected areas untuk wilayah semenanjung Ujung Kulon," kata Ardi Andono dalam rilis diterima, Sabtu, 21 Oktober 2023 sebagaimana dilansir dari laman radarbanten.co.id. 

 Ardi menjelaskan, untuk aktivitas trekking atau wisata dapat dilakukan di pulau - pulau yang berada di sekitar semenanjung dan wilayah perbukitan Gunung Honje dan sekitarnya. 

Sedangkan untuk wilayah Semenanjung Ujung Kulon kami tutup penuh, kecuali hanya untuk kegiatan penelitian dan konservasi badak jawa," ujarnya. 

 Dijelaskan Ardi, bahwa kawasan TNUK merupakan salah satu dari lima taman nasional pertama di Indonesia dan juga masuk dalam world heritage pada tahun 1991. 

 Adapun luas keseluruhan kawasan TNUK adalah 105.694,46 hektar menjadi habitat terakhir untuk badak jawa (Rhinoceros sondaicus Desmarest, 1822) di dunia. 

 "Untuk itu diperlukan perlakuan khusus untuk melindungi badak jawa dan habitatnya. Badak jawa yang merupakan spesies paling langka diantara lima spesies badak yang ada di dunia sehingga dikategorikan sebagai critically endangered dalam daftar Red List Data Book yang dikeluarkan oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN)," lanjutnya.