Pengembangan Ekowisata Ujung Kulon » UJUNGKULON

Pengembangan Ekowisata Ujung Kulon

Pengembangan Ekowisata Taman Nasional Ujung Kulon sejatinya telah digaungkan sejak lama, namun anehnya hingga kini belum jelas ke mana arah...

Pengembangan Ekowisata Taman Nasional Ujung Kulon sejatinya telah digaungkan sejak lama, namun anehnya hingga kini belum jelas ke mana arah dan tujuannya. Hal ini terlihat jelas secara kasat mata dari semakin maraknya open trip yang penyelenggaraannya berbanding terbalik dengan konsep  ekowisata.

peta obyek wisata ujung kulon

Apakah kata "ekowisata" hanya sekedar gimik belaka ataukah memang telah mengalami pergeseran makna. Untuk menjawabnya mari kita simak berita yang dikutip dari beberapa media online berikut ini.

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengaku telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung

Hal ini dilakukan sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional khususnya di Provinsi Banten serta membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Salah satu langkah strategis tersebut adalah Sandiaga berencana akan menghadirkan ecotourism di Taman Nasional Ujung Kulon.

Kemudian ada juga sport tourism yang sangat potensial untuk dikembangkan dengan olahraga air, otomotif, atau dirgantara. Lalu strategi lainnya adalah mendorong kehadiran wisata MICE (meeting, incentive, convention, exhibition) hingga penyiapan desa-desa wisata.

Menghadirkan Ekowisata di Ujung Kulon?

“Taman Nasional Ujung Kulon ini kalau boleh dibilang salah satu potensi ecotourism yang paling menarik di Indonesia. Kalau di Labuan Bajo ada Komodo, di sini ada Badak Cula Satu. Untuk itu, ecotourism adalah salah satu yang akan hadir di Ujung Kulon,” ujar Sandiaga dalam keterangan resminya yang dikutip MNC Portal Indonesia, Kamis (23/12/2021). 

“Inilah kebijakan pemerintah yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan penuh keberadilan. Sehingga menyentuh semua pihak, bukan hanya dari lapisan menengah atas, tapi juga akan memberikan dampak kepada masyarakat di seluruh wilayah,” lanjutnya. 

Sandiaga meyakini bahwa melalui pendekatan yang holistik dan pembenahan KEK Tanjung Lesung secara mendalam yang diperkuat dengan pengembangan infrastruktur akan mendongkrak kinerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) secara keseluruhan, sehingga kawasan ini nantinya akan menjadi destinasi utama dan favorit wisatawan. 

Menteri yang juga dijuluki netizen ‘Papa Online’ itu lantas menekankan pentingnya implementasi 3 pilar Kemenparekraf yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, karena setiap kendala bisa diselesaikan kalau mau berinovasi sambil mencoba ide-ide baru seperti kolaborasi. 

Selain itu, adaptif di setiap keadaan perlu dilakukan. Dan yang paling penting adalah kolaborasi dengan seluruh unsur pentahelix.